Kali ini saya akan menuliskan tenang manfaat dan rahsia dari dholat dhuha. Tulisan ini merupakan kelanjutan dari tulisan saya berjudul "KEUTAMAAN SHOLAT DHUHA". Nah ini ada beberapa penafsiran dari beberapa orang ternama dari keluarga Nabi dan para sahabatnya mengenai tentang manfaat dan rahasia mengerjakan sholat dhuha. langsung saja kalo begitu biar tidak penasaran hehehe
Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam,
beliau bersabda: “Pada pagi hari setiap tulang (persendian) dari kalian akan
dihitung sebagai sedekah. Maka setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid
adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah,
memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan melarang dari berbuat munkar (nahi
munkar) adalah sedekah. Semua itu cukup dengan dua rakaat yang dilaksanakan di
waktu Dhuha.”
[HR. Muslim, Abu Dawud dan riwayat Bukhari dari Abu
Hurairah]
Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Kekasihku Shallallahu
‘Alaihi wa Sallam telah berwasiat kepadaku tiga perkara: [1] puasa tiga hari
setiap bulan, [2] dua rakaat shalat Dhuha dan [3] melaksanakan shalat witir
sebelum tidur.”
[HR. Bukhari, Muslim, Turmuzi, Abu Dawud, Nasa’i, Ahmad
dan Ad-Darami]
Dari Abud Darda, ia berkata: “Kekasihku telah berwasiat
kepadaku tiga hal. Hendaklah saya tidak pernah meninggalkan ketiga hal itu
selama saya masih hidup: [1] menunaikan puasa selama tiga hari pada setiap
bulan, [2] mengerjakan shalat Dhuha, dan [3] tidak tidur sebelum menunaikan
shalat Witir.”
[HR. Muslim, Abu Dawud, Turmuzi dan Nasa’i]
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas)
rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
Dari Abu Said [Al-Khudry], ia berkata: Adalah Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengerjakan shalat Dhuha, sehingga kami mengira
bahwa beliau tidak pernah meninggalkannya. Dan jika beliau meninggalkannya,
kami mengira seakan-akan beliau tidak pernah mengerjakannya”.
[HR. Turmuzi, hadis hasan]
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalat
Dhuha itu dapat mendatangkan rejeki dan menolak kefakiran. Dan tidak ada yang
akan memelihara shalat Dhuha melainkan orang-orang yang bertaubat.”
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
Anjuran Shalat Dhuha
Dari Aisyah, ia berkata: “Saya tidak pernah sama sekali
melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menunaikan shalat Dhuha,
sedangkan saya sendiri mengerjakannya. Sesungguhnya Rasulullah SAW pasti akan
meninggalkan sebuah perbuatan meskipun beliau menyukai untuk mengerjakannya.
Beliau berbuat seperti itu karena khawatir jikalau orang-orang ikut mengerjakan
amalan itu sehingga mereka menganggapnya sebagai ibadah yang hukumnya wajib
(fardhu).”
[HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad, Malik dan
Ad-Darami]
Dalam Syarah An-Nawawi disebutkan:
Aisyah berkata seperti itu karena dia tidak setiap saat
bersama Rasulullah. Pada saat itu Rasulullah memiliki istri sebanyak 9
(sembilan) orang. Jadi Aisyah harus menunggu selama 8 hari sebelum gilirannya
tiba. Dalam masa 8 hari itu, tidak selamanya Aisyah mengetahui apa-apa yang
dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di rumah istri beliau yang
lain.
Waktu Afdol untuk Shalat Dhuha
Dari Zaid bin Arqam, bahwa ia melihat orang-orang
mengerjakan shalat Dhuha [pada waktu yang belum begitu siang], maka ia berkata:
“Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat Dhuha pada selain
saat-saat seperti itu adalah lebih utama, karena sesungguhnya Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Shalatnya orang-orang yang kembali
kepada ALLAH adalah pada waktu anak-anak onta sudah bangun dari pembaringannya
karena tersengat panasnya matahari”.
[HR. Muslim]
Penjelasan:
Anak-anak onta sudah bangun karena panas matahari itu
diqiyaskan dengan pagi hari jam 08:00 AM, adapun sebelum jam itu dianggap belum
ada matahari yang sinarnya dapat membangunkan anak onta.
Jadi dari rincian penjelasan diatas dapat disimpulkan
waktu yg paling afdol untuk melaksanakan dhuha adalah Antara jam 08:00 AM ~
11:00 PM
Jumlah Rakaat Shalat Dhuha
>> 4 RAKAAT
Dari Mu’dzah, bahwa ia bertanya kepada Aisyah: “Berapa
jumlah rakaat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika menunaikan shalat
Dhuha?”
Aisyah menjawab: “Empat rakaat dan beliau menambah
bilangan rakaatnya sebanyak yang beliau suka.”
[HR. Muslim dan Ibnu Majah]
>> 12 RAKAAT
Dari Anas [bin Malik], bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Barangsiapa mengerjakan shalat Dhuha sebanyak 12 (dua belas)
rakaat, maka ALLAH akan membangunkan untuknya istana di syurga”.
[HR. Turmuzi dan Ibnu Majah, hadis hasan]
>> 8 RAKAAT
Dari Ummu Hani binti Abu Thalib, ia berkata: “Saya
berjunjung kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun Fathu
(Penaklukan) Makkah. Saya menemukan beliau sedang mandi dengan ditutupi sehelai
busana oleh Fathimah putri beliau”.
Ummu Hani berkata: “Maka kemudian aku mengucapkan salam”.
Rasulullah pun bersabda: “Siapakah itu?”
Saya menjawab: “Ummu Hani binti Abu
Thalib”. Rasulullah SAW bersabda: “Selamat datang wahai Ummu Hani”.
Sesudah mandi beliau menunaikan shalat sebanyak 8
(delapan) rakaat dengan berselimut satu potong baju. Sesudah shalat saya (Ummu
Hani) berkata: “Wahai Rasulullah, putra ibu Ali bin Abi Thalib menyangka bahwa
dia boleh membunuh seorang laki-laki yang telah aku lindungi, yakni fulan Ibnu
Hubairah”.
Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“sesungguhnya kami juga melindungi orang yang kamu lindungi, wahai Ummu Hani”.
Ummu Hani juga berkata: “Hal itu (Rasulullah shalat)
terjadi pada waktu Dhuha.”
[HR. Muslim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar