ANALISIS LAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
Banyak database komersial
menyediakan akses terhadap data keuangan dan pasar saham ribuan puluhan ribu
perusahaan diseluruh dunia. Perusahaan-perusahaan yang tercakup dalam database
komersial ini umumnya perusahaan besar yang laporan keuangannya menarik
perhatian para pengguna dan investor.
Sumber informasi lain yang juga
berharga yaitu:
1) Publikasi pemerintah
2) Organisasi riset ekonomi
3) Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa
4) Organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga
1) Publikasi pemerintah
2) Organisasi riset ekonomi
3) Organisasi internasional seperti Perserikatan Bangsa-bangsa
4) Organisasi akuntansi, audit, dan pasar surat berharga
Ketetapan Waktu
Informasi
Ketetapan waktu laporan keunagan,
laporan tahunan, laporan kepada pihak regulator, dan siaran pers yang
menyangkut laporan akuntansi berbeda-beda di tiap negara. Pelaporan keuangan
tiap kuartal merupakan praktek yanng lazim dilakukan di Amerika Serikat,
sedangkan di tempat lain masih jaring dilakukan. Jangka waktu pelaporan
keuangan juga dapay diestimasikan dengan membandingkan akhir tahun fiskal
sebuah perusahaan dengan tanggal laporan auditnya. Tanggal terkhir ini dianggap
sebagai tanggal indikasi kapan informasi keuangan perusahaan pertama kali
tersedia untuk masyarakat umum. Di Brazil, Kanada, Chili, Kolombia, Meksiko,
Philipina, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, dan Amerika Serikat, jangka waktu
pelaporan ini dilaporkan berkisar antara 30-60 hari. Sementara di Argentina,
Australia, Denmark, Finlandia, Irlandia,Israel, Jepang, Belanda, Selandia Baru,
Norwegia, Portugal, Singapura, Afrika Selatan, Spanyol, Swedia, Swiss, Inggiris
dan Zimbabwe rata-rata berkisar 61-90 hari. Di Austria, Belgia, Perancis,
Jerman, Yunani, Hong Kong, India, Italia,Malaysia, Nigeria, dan Sri Lank jangka
waktu informasi berkisar antara 92-120 hari. Dan untuk Pakistan, rata-rata
jangka waktu melebihi 120 hari.
Frost mencatat perbedaan
internasional lebih lanjut dalam ketepatan waktu siaran pers yang menyangkut
laba. Ia mendefinisikan jangka waktu sebagai rata-rata jumlah hari antara akhir
tahun fiskal suat perusahaan dan tanggal siaran pers. Selang waktu ini berkisar
72 hari untuk perusahaan yang berdomisili di Prancis, 82 hari untuk perusahaan
Jerman, 46 hari untuk Jepang, 72 hari untuk Inggiris, dan 26 hari untuk
Amerika.
Perbedaan dalam ketepan waktu
informassi akuntansi menambah beban para pembaca laporan keuangan perusahaan
asing. Beban ini semakin besar untuk perusahaan-perusahaan yang memiliki
lingkungan yang sentiasa berubah-ubah. Agar penilaian yang dilakukan dapat
bermakna, diperlukan penyesuaian terus-menerus atas jumlah yang dilaporkan,
dengan menggunakan yang konvensional ataupun tidak konvensional.
Pertimbangan Mata Uang
Asing
Akun-akun yang
berdenomnasi dalam mata uang asing membuat para anlis menghadapi dua jenis
permasalahan. Yang pertama berkaitan dengan kemudahan pembaca, yang kedua
menyangkut isi informasi.
Sebagian besar perusahaan di seluruh
dunia menetapkkan denominasi akun-akun keuangannya dalam mata uang domisili
nasional mereka. Bagi seorang pembaca daru AS terbiasa dengan dolar, analisis
akun-akun yang dinyatakan dalam euro dapat menimbulkan kebingungan. Jawaban
yang umum untuk mengatasinya dalah dengan mentranslasikan saldo-saldo dalam
mata uang asing ke dalam mata uang domestik. Namun demikian, sebagian
saldo-saldo dalam mata uang asing ke dalam mata uang dmestik.namun demikian,
sebagian besar laporan mata uang asing hanya menyulitkan dalam tampilanya saja.
Rasio keuangan yang mengubah unit pengukuran nomonal (interval) kedalam hubungan persentase tidak berkaitan dengan mata
uang. Rasio lancar yang dihitung dari neraca sebuah persahaan Belanda yang
dinyatakan dalam euro akan sama saja dengan dihitung dari laporan keuangan yang
sama itu setelah ditranslasikan kedalam dolar.
Dengan mengasumsikan bahwa kurs dolar/pound
pada akhir tahun $2.10, $2.20, dan $1.60 masing-masing untuk tahun
20x4,20x5,20x6, maka resiko lancar adalah sebesar 1.5 per 1 untuk tahun 20x4,
1.6 per 1 untuk tahun 20x5 dan 1.6 per 1 untuk tahun 20x6, baik untuk laporan
tang dinyatakan dalam pound Inggris atau dolar AS. Saldo dalam mata uang lokal
(yaitu pound) lebih memadai apabila hendak menganalisis tran keuangan.
Translasi untuk kemudahan pembaca dengan menggunakan kurs pada akhir tahun yang digunakan sebelumnya (yaitu $2.10 untuk tehun 20x4, $2.20 untuk tahun 2-x5, dan $1.60 untuk tahun 20x6) menghasilkan kenaikan penjualan dalam dolar AS sebesar 7,5% [($53.056-$49.350) / $49.350)] selama periode 3 tahun tersebut. Namun demikian, kenaikan penjualan dalam pound adalah sebesar 41% [(£33.160-£23.500) / £23.500)].
Terdapat sebuah pendekatan
alternatif yaitu dengan mentranslasikan data-data dalam mata uang ke dalam mata
uang domestik dengan menggunakan kurs pada suatu tahunan dasar. Jika
saldo-saldo dalam mata uang asing dinyatakan dalam ekuivalen daya bbeli tahun
dasar, maka kurs akhir tahun yang terjadi pada suatu tahun dasar harus
digunakan.
Apabila laporan yang telah
ditranslasikan memberikan kemudahan bagi para pebaca dalam melihat akun-akun
mata uang asing dalam suatu mata uang yang telah dikenal umum, maka dapat
timbul gambaran yang sebenarnya mengalami distorsi. Secara khusus, perubahan
kurs valuta asing dan prosedur akuntansi secara bersamaan sering kalo
menghasilkan nilai ekuivalen dalam mata uang domestik yang bertentangan dengan
peristiwa yang mendasarinya.
Laporan keuangan konsoloodasi
memperbolehkan perusahaan multinasional untuk melaporkan hasil operasinya
diseluruh dunia dalam satu mata uang. Beraneka ragam metode translasi mata uang
yang digunakan secara internasional.
Untuk memberikan gambaran, laporan
laba rugi, posisi keuangan, dan arus kas translasi dari sebuah perusahaan
afiliasi perusahaan multinasional AS yang berada di Norwegia dapat dilihat pada
Tampilan 9-5. Induk perusahaab menggunakan metode kurs kini dan menetapkan
krina sebagai mata uang fungsionalnya untuk keperluan konsolidasi.
Pengamatan sekilas terhadap laporan
arus kas hasil translasi meunjukkan bahwa sumber utama kas adalah operasi (laba
bersih ditambah dengan depresiasi), penerbitan utang jangka panjang dan
penyesuaian translasi. Pada gilitannya, kas tersebut digunakan untuk
meningkatkan investasi perusahaan dalam bentuk aktiva tetap.
Pola
arus kas yang ditunjukkan pada Tampilan 9-5 berbeda dari yang dialami oleh
sebuah perusahaan yang murni domestik karena adanya agregat penyesuaian
translasi. Namun demikian, pengamatan terhadap komponen laporan dana
hasiltranslasi ini mengungkapkan bahwa penyesuaian translasi sesungguhnnya
bukanlah sumber atau sasaran penggunaan kas. Penyesuaian
transalasi dihitung dengan mengalikan saldo awal aktiva bersih dalam mata uang
asing dengan perubahan dalam kurs kini selama periode berjalan, dan kedua
dengan mengalikan peningkatan atau penurunan dalam aktiva bersih selama periode
berjalan dengan perbedaan antara kurs rata-rata dan kurs pada akhir periode. Prosedur
ini dan sifat ganda persamaan akuntansi, menunjukkan bahwa komponen paling
penting dalam laporan dana yang ditranslasikan adalah gabungan pengaruh translasi
dan arus kas aktual.
Perbandingan arus kas antara uang
fungsional (krona) dan mata uang pelaporan (dolar) menghasilkan beberapa
perbedaan yang mengejutkan. Apabila laporan arus kass dihasilkan dari laporan
neraca dan laporan laba rugi yang ditranslasikan (Tampilan 9-5) menunjukkan
bahwa utang jangka panjang merupakan salah satu sumber dana, maka laporan dalam
krona (Tampilan 9-6) tidak menunjukkan hal yang sama. Hal yang serupa juga
terlihat pada apa yang seharusnya muncul sebagai investasi dalam aktiva tetap
dari sudut pandang dolar berubah menjadi fenomena translasi murni.
Suatu analisis terhadap akun aktiva
tetap mengunkapkan bahwa tidak terdapat pembelian, penjualan ayai penghapusan
akun aktiva tetap selama yahun berjalan. Dengan demikian, saldo akhir tahun
harusnya sama dengan nilai buku awal, $8.500.000 (Nor 85.000.000), dikurangi
dengan depresiasi sebesar $555.000 (Nor 5.000.000) atau sama dengan $7.945.000.
saldo akhir aktual adalah sebesar $10.640.000, yang menunjukkan bahwa seluruh
kenaikan dalam aktiva tetap ($10.640.00 - $7.954.000) disebabkan oleh pengaruh
kurs. Hal yang sama juga terlihat pada utang jangka panjang dalam krona
Norwegia yang tidak berubah selama tahun berjalan. Karena kewajiban moneter ini
ditranslasikan berdasarkan kurs nilai tukar yang direvaluasi selama tahun ini,
seluruh kenaikan dalam utang jangka panjang ($6.384.000 - $4.800.000) juga
ditimbulkan dari penyesuaian translasi. Analisis transaksi yang serua
menunjukkan pengaruh translasi tambahan yang berkaitan dengan akun-akun modal
kerja anak perusahaan Norwegia. Perhatikan bahwa jumlah seluruh pengaruh
translasi yang muncul dalam Tampilan 9-6 sama dengan agregat penyesuaian
translasi yang muncul dalam bagian akuitas pemegang saham neraca hasil
translasi.
Perbedaan
dalam Format Laporan
Format neraca dan laporan laba rugi
berbeda-beda disetiap negara. Sebagai contoh, berbeda dengan di Amerika Serikat
dimana kebanyakan perusahaan menggunakan format neraca dengan aktiva di sisi
kiri dan klaim atas ekuitas di sisi kanan, format sebaliknya digunakan di
Inggris. Contoh kedua, berbeda dengan neraca di AS yang menyajikan aktiva
semakin menurun dalam urutan likuiditas dan kewajiban semakin meningkat dalam
urutan tanggal jatuh tempo, di banyak negara aktiva yang paling likuid dan
kewajiban dengan jangka waktu paling pendek ditempatkan di bagian bawah neraca.
Perbedaan klasifikasi secara
internasional juga cukup banyak terjadi. Sebagai contoh, akumulasi depresiasi
disajikan sebagai akun kontra aktiva di Amerika Serikat. Di Jerman, aktiva yang
didepresiasikan umumnya disajikan bersih dari akumulasi depresiasi, tetapi
seluruh perubahan akun aktuva jangka panjang yang terjadi dalam periode
berjalan langsung disajikan dalam neraca. Di banyak negara, perbedaan antara
kewajiban lancar dan tidak lancar adalah satu tahun. Di jerman, perbedaan
sering kali adalah 4 tahun.
Meski menyulitkan, perbedaan format
laporan keuangan tidak terlalu penting karena struktur dasar laporan keuangan
cukup mirip di seluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakn perbedaan biasanya
dapat direkonsiliasikan dengan sedikit usaha.
Hambatan Bahasa dan Terminologi
Perbedaan bahasa antarnegara dapat
menimbulkan hambatan informasi bagi para-para pengguna laporan keuangan.
Kebanyakan perusahaan yang berdomisil di negara- negara yang tidak menggunakan
bahasa Inggris menerbitkan laporan tahunannya dalam bahasa negara asal. Namun
demikian, semakin banyak perusahaan yang relatif besar yang berada di
perekonomian maju menyediakan laporan tahunan dalam bahasa Inggris. Perbedaan
terminologi akuntansi juga daat menimbulkan kesulitan. Sebagai contoh, para
pembaca di AS mengartikan isitlah stock
sebagai surat berhaga yan menunjukkan kepemilikan perusahaan (saham). Di sisi
lain, para pembaca di Inggris mengartikan istilah itu sebgai persediaan barang
yang belum terjual milik perusahaan. Contoh lain perbedaan terminologi antara
Inggris dan Amerika Serikat antara lain turnover
(pendapatan penjualan) dan debtors
(account receivable) dan creditor (account payable).
Secara singkat, banyak isu-isu
subtansial yang dihadapi para pengguna palaporan keuangan internasional. Mungkin
isu yang paling sulit adalah yang berkaitan dengan mata uang asing dan
ketersediaan dan kredibilitas informasi keuangan, kesulitan dengan mata uang
asing mungkin akan menimbulkan pengaruh yang sangat besar dalam akuntansi
internasional selama beberapa waktu. Sebaliknya, masalah yang berkaitan dengan
ketersediaan dan kredibilitas informasi secara perahan semakin berkurang karena
semakin banyak persusahaan, otoritas berwenang dan bursa efek yang mengakui
pentingnya untuk memperbaiki akses investor terhadap informasi yang tepat waktu
dan kredibel.