Kali ini saya akan menceritakan sebuah
wawancara seorang mahasiswi dengan seorang guru SD, ya walaupun ini bukan
cerita saya pribadi. Tapi cerita ini menceritakan kaka saya yag mendapat tugas
PKL dari perkuliahannya semasa dia masih kuliah disuatu universitas ternama dijakarta.
Cerita ini menceritakan kaka saya yang
diwajibkan mewawancara seorang guru SD didaerah yang sudah ditentukan oleh
dosen pengajar kaka saya. Jujur saja saya bingung ingin memposting cerita
apalagi untuk tugas matkul B.Indonesia saya dikampus saya. Akhirnya saya
menanyakan kepada kaka saya yang pernah wawancara kepada seorang guru SD
didaerah jakarta. Ketika saya menanyain tentang hasil wawancara itu untungnya
mentahan hasil wawancara tersebut masih disimpan oleh kaka saya. Jadinya hasil
wawancara ini saya jadikan posting berikutnya untuk tugas tulisan matkul saya. Tanpa
pikit panjang lagi saya langsung membuka laptop dan mengcopy hasil wawancara
kaka saya dengan seorang guru SD. Dalam hasil wawancara tersebut tanpa ada
sedikitpun saya ubah hasil wawancaranya. Nah langsung saja deh kita lihat hasil
wawancaranya biar ga kepanjangan ngetiknya hihihihi :D
1.
Bagaimana pendekatan Ibu terhadap
siswa-siswinya?
Jawab:
cara pendekatan yang saya lakukan memberikan perhatian kepada mereka, misalnya
menanyakan kabar, hari ini sudah sarapan apa belum.
2.
Metode apa yang Ibu gunakan dalam mengajar?
Jawab:
saya menggunakan metode ceramah, demonstasi, praktek, dan dongeng. Metode yang
sering digunakan demonstrasi karena untuk siswa kelas satu harus di
deskripsikan dan dijabarkan dengan jelas agar siswa mengerti materi apa yang
disampaikan.
3.
Bagaimana cara Ibu menghadapi siswa yang
nakal?
Jawab:
biasanya saya menegur siswa yang nakal dan memberinya hukuman sesuai dengan
kesalahan yang dilakukan. Saya melakukan itu agar siswa yang nakal tahu
kesalahan yang diperbuat dan diupayakan agar tidak mengulangi kesalahannya kembali.
4.
Bagaimana cara Ibu menghadapi siswa yang
rajin?
Jawab:
cara saya menghadapi siswa yang rajin dengan memberikan perhatian dan mendukung
untuk terus dipertahankan. Biasanya siswa mudah terpengaruh oleh temannya jadi
siswa yang sudah rajin dari diri sendiri tanpa di suruh sudah suatu perbuatan
yang baik. Berarti anak tersebut di keluarganya memang diajarkan untuk
disiplin.
5.
Jika ada siswa yang melanggar peraturan, apa
yang Ibu lakukan terhadap siswa tersebut?
Jawab:
saya tegur dan memberikan hukuman sesuai dengan pelanggaran apa yang ia buat.
Misalnya siswa buang sampah sembarangan. Saya memberikan hukumannya
membersihkan sampah-sampah yang ada di kelas dan membuangya ke tempat
sampah.
6.
Bagaimana cara Ibu mengendalikan
siswa-siswinya ketika ribut di kelas?
Jawab:
mengendalikannya dengan berteriak “anak-anak jangan ribut nanti kalau ribut Ibu catat namanya yang ribut”.
Saya melakukan itu karena di sekolah ini tiap minggu membuat laporan hasil
penilaian kepribadian berupa sikap, perilaku yang dilakukan setiap hari,
kerapian, kebersihan dan lainnya. Hasil tersebut di pajang di mading kelas,
jadi siswa dapat melihat dan memerbaiki nilai yang jelek.
7.
Mengapa Ibu selalu memberikan hukuman kepada
siswa jika ada yang melakukan kesalahan?
Jawab:
Saya selalu memberikan hukuman pada siswa yang tidak taat agar siswa mengerti
kesalahan apa yang diperbuat dan tahu apa hukuman yang pantas dengn kesalahan
yang diperbuat. Karena siswa kelas satu harus diberikan contoh jadi bukan
sekedar kata-kata saja.
8.
Teori belajar apa yang sering Ibu lakukan
terhadap siswa-siswinya?
Jawab:
kadang saya humanis, kadang juga behavior. Tergantung situasi pada siswanya.
9.
Ibu salah satu guru favorit di sekolah ini
apa yang Ibu rasakan?
Jawab:
senang karena disukai siswa-siswi di sekolah ini tetapi kadang jika saya
melakukan hal yang tidak di sukai oleh siswanya takut mereka salah mengerti.
10. Jika
ada siswa yang mengalami kesulitan belajar, apa yang Ibu lakukan?
Jawab:
saya memberikan perhatian yang lebih dibandingkan yang lain karena biasanya
saya mendekatinya dan melihat anak ini sulit dalam apa dan memanggil orang
tuanya apakah di rumah diajarkan atau hanya di sekolah saja anak tersebut
belajar. Karena anak yang mengalami kesulitan belajar bisa disebabkan dari
lingkungan sekitarnya atau dari faktor keluarga.
Nah itulah hasil
wawancara kaka saya dengan seorang guru SD didaerah jakarta. Semoga bermanfaat
bagi kalian yang membutuhkan wawancara dr seorang guru SD. Hehehe :D
Tidak ada komentar:
Posting Komentar